Sabtu, 29 April 2017

Hijrah Itu Berat? Memang.

Hanya untuk sekedar mengucapkan kata “HIJRAH” itu mudah, bahkan anak TK pun bisa melakukannya. Namun HIJRAH yang dimaksud bukan semudah pengucapannya, ini adalah sebuah janji seorang hamba pendosa kepada Sang Pencinta.

Hijrah karena Allah

HIJRAH itu tentang NIAT, niat seorang pendosa yang menginginkan ampunan dan RahmatNya, dan berharap Allah menerima taubatnya. Karena kita sadar, bahwa kita tak akan selamanya hidup di dunia fana ini, akan ada suatu tempat indah di sana yang menunggu seorang bidadari masuk ke dalamnya.

HIJRAH itu tentang KONSISTEN, konsisten dengan apa yang telah diikrarkan kepada sang pencipta. Konsisten untuk membunuh dosa-dosa yang pernah dilakukan di masa jahiliyah, agar tak akan pernah terulang kembali.

HIJRAH itu tentang BERTAHAN, bertahan untuk selalu sabar dan ikhlas disaat dunia mulai menjauhi, saat teman mulai mengkhianati, saat keluarga tak sepenuhnya mendukung, saat menjadi terasingkan di masyarakat, dan di saat rasa lelah mulai menghampiri.
HIJRAH itu tentang ISTIQOMAH, istiqomah dengan keputusan besar yang telah kita ambil, istiqomah agar rasa lelah ini berubah menjadi lillah, istiqomah agar rasa sakit ini berubah menjadi sebuah semangat, istiqomah agar iman ini tak naik turun, istiqomah agar rasa sabar ini akan berubah menjadi indah, istiqomah agar hati ini terus bertahan berada di jalan yang di ridhoiNya.
Ikhlaskan mereka yang mengkhianati dan mulai menjauhimu, karena ini merupakan cara Allah untuk mengingatkan bahwa mereka bukan teman yang baik. Allah pasti akan mengganti dengan memberikan kita seorang teman bahkan sahabat yang tak hanya ingin bersama kita di dunia melainkan akan terus bersama kita hingga ke SurgaNya.
Sabarlah terhadap mereka yang mencaci dan mencemoohmu, karena sesunggunya kita dahulu juga seperti itu, do’akan saja agar hidayah segera datang menghampiri mereka, agar mereka tahu betapa indah dan damainya berhijrah di jalan Allah.
Tabahlah disaat keluarga tak sepenuhnya mendukungmu bahkan mungkin sampai membencimu, sebab kau adalah sebuah lilin yang menerangi sebuah ruangan gelap, lilin yang tak akan pernah padam memancarkan cahayanya sampai ia habis tak tersisa. Itulah diri kita, kita bagaikan cahaya yang Allah kirimkan ditengah-tengah keluarga, yang akan menuntun keluarga kita ke jalan yang benar, dan hanya akan berhenti ketika Allah berkata saatnya kita untuk kembali.
Jangan pernah marah saat seseorang berkata bahwa kita seperti ibu-ibu, berkata bahwa kita aliran sesat, berkata bahwa kita sudah tak cantik lagi, berkata bahwa kita terlihat lebih gemuk, bahkan tak jarang yang sampai berkata kasar terhadap perubahan kita. Karena bukankan lebih penting tampak cantik di hadapan Allah, daripada cantik di hadapan manusia??
Tetaplah Semangat Ukhti, teruslah istiqomah dalam ketaatan
 Sumber :http://duniajilbab.co.id/category/inspirasi-hijrah/

0 komentar:

Posting Komentar